Keterampilan berbicara
merupakan keterampilan kebahasaan yang sangat penting. Syafi'ie (1993:33)
mengemukakan, dengan keterampilan berbicaralah pertama-tama kita memenuhi
kebutuhan untuk berkomunikasi dengan masyarakat tempat kita berada. Keraf
(1997:314) menyebutkan bahwa peranan pidato, ceramah, penyajian lisan pada
suatu kelompok masa merupakan hal yang sangat penting, baik pada waktu sekarang
maupun waktu mendatang.
Dengan
memperhatikan betapa pentingnya keterampilan berbicara ini, maka setiap orang
dituntut untuk dapat berbicara dengan baik dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidup. Keterampilan ini tidak diperoleh secara otomatis, melainkan harus
belajar dan berlatih (Syafi’ie 1993:33). Salah satu sarana yang dapat digunakan
untuk belajar dan melatih keterampilan berbicara siswa adalah melalui pendidikan
di sekolah.
Untuk meningkatkan
kemampuan siswa agar mampu berbicara dalam suasana formal, perlu dicari
pendekatan pembelajaran keterampilan berbicara yang secara langsung dapat
mengarahkan siswa untuk berlatih berbicara dalam suasana resmi atau formal. Mafrukhi
(2003 : 4) mengemukakan, pembelajaran berbicara yang dikembangkan di kelas
adalah kegiatan berbicara dalam suasana resmi. Hal ini dikarenakan kegiatan
berbicara dalam suasana tidak resmi sudah terbiasa siswa lakukan.
Lebih lanjut,
Mafrukhi memberikan alternatif pembelajaran keterampilan berbicara.
Pembelajaran itu antara lain diskusi kelompok/ kelas, mengajukan pertanyaan
atau pendapat, berpidato, menceritakan secara lisan, presentasi, bertelepon,
wawancara, menceritakan pengalaman di depan kelas, dan lain sebagainya.
Diskusi berasal
dari bahasa Latin discussio atau discussion, yang artinya
bertukar pikiran. Pada dasarnya diskusi merupakan suatu bentuk bertukar pikiran
yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil maupun dalam kelompok
besar, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan
keputusan bersama-sama mengenai suatu masalah (Tarigan 2003:7.18). Syafi'ie
(1993:38) mengemukakan, diskusi adalah suatu bentuk kegiatan berbicara kelompok
yang membahas suatu masalah untuk memperoleh alternatif-alternatif pemecahan
masalah tersebut.
Tarigan (1990:36)
mengemukakan bahwa pada hakikatnya diskusi merupakan suatu metode untuk
memecahkan masalah-masalah dengan proses berpikir kelompok. Dari berbagai
pendapat mengenai diskusi tersebut dapat disimpulkan bahwa diskusi adalah
kegiatan bertukar pikiran untuk memecahkan suatu masalah dengan tujuan untuk
mendapatkan pengertian, kesepakatan, persamaan persepsi, dan keputusan
bersama-sama mengenai suatu masalah.
Sebagai suatu
bentuk kegiatan keterampilan berbicara, diskusi merupakan kegiatan berbahasa
yang sangat bermanfaat untuk melatih siswa berpikir secara kritis dan kreatif,
berpikir secara logis dan sistematis serta menyampaikannya kepada orang lain
dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar secara lisan. Dengan berdiskusi
pada siswa dapat berlatih menggunakan pengetahuan dan gagasannya untuk
menyampaikan pendapat, mempertahankan pandangannya, menyatakan setuju atau
menolak pendapat orang lain dengan cara-cara yang baik (Syafi’ie 1993:38-39).
Melalui kegiatan
berdiskusi, siswa akan lebih terlatih kemampuan berbicaranya baik berbicara
dalam situasi formal maupun non formal. Selain itu melalui kegiatan berdiskusi
diharapkan juga mampu memberikan bentuk variasi pembelajaran di kelas.
0 comments :
Post a Comment