Saturday, 22 September 2012

Pembelajaran Berbicara Melalui Diskusi


Keterampilan berbicara merupakan keterampilan kebahasaan yang sangat penting. Syafi'ie (1993:33) mengemukakan, dengan keterampilan berbicaralah pertama-tama kita memenuhi kebutuhan untuk berkomunikasi dengan masyarakat tempat kita berada. Keraf (1997:314) menyebutkan bahwa peranan pidato, ceramah, penyajian lisan pada suatu kelompok masa merupakan hal yang sangat penting, baik pada waktu sekarang maupun waktu mendatang.  

Dengan memperhatikan betapa pentingnya keterampilan berbicara ini, maka setiap orang dituntut untuk dapat berbicara dengan baik dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Keterampilan ini tidak diperoleh secara otomatis, melainkan harus belajar dan berlatih (Syafi’ie 1993:33). Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk belajar dan melatih keterampilan berbicara siswa adalah melalui pendidikan di sekolah.

Untuk meningkatkan kemampuan siswa agar mampu berbicara dalam suasana formal, perlu dicari pendekatan pembelajaran keterampilan berbicara yang secara langsung dapat mengarahkan siswa untuk berlatih berbicara dalam suasana resmi atau formal. Mafrukhi (2003 : 4) mengemukakan, pembelajaran berbicara yang dikembangkan di kelas adalah kegiatan berbicara dalam suasana resmi. Hal ini dikarenakan kegiatan berbicara dalam suasana tidak resmi sudah terbiasa siswa lakukan.

Lebih lanjut, Mafrukhi memberikan alternatif pembelajaran keterampilan berbicara. Pembelajaran itu antara lain diskusi kelompok/ kelas, mengajukan pertanyaan atau pendapat, berpidato, menceritakan secara lisan, presentasi, bertelepon, wawancara, menceritakan pengalaman di depan kelas, dan lain sebagainya.

Diskusi berasal dari bahasa Latin discussio atau discussion, yang artinya bertukar pikiran. Pada dasarnya diskusi merupakan suatu bentuk bertukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil maupun dalam kelompok besar, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama-sama mengenai suatu masalah (Tarigan 2003:7.18). Syafi'ie (1993:38) mengemukakan, diskusi adalah suatu bentuk kegiatan berbicara kelompok yang membahas suatu masalah untuk memperoleh alternatif-alternatif pemecahan masalah tersebut. 

Tarigan (1990:36) mengemukakan bahwa pada hakikatnya diskusi merupakan suatu metode untuk memecahkan masalah-masalah dengan proses berpikir kelompok. Dari berbagai pendapat mengenai diskusi tersebut dapat disimpulkan bahwa diskusi adalah kegiatan bertukar pikiran untuk memecahkan suatu masalah dengan tujuan untuk mendapatkan pengertian, kesepakatan, persamaan persepsi, dan keputusan bersama-sama mengenai suatu masalah.

Sebagai suatu bentuk kegiatan keterampilan berbicara, diskusi merupakan kegiatan berbahasa yang sangat bermanfaat untuk melatih siswa berpikir secara kritis dan kreatif, berpikir secara logis dan sistematis serta menyampaikannya kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar secara lisan. Dengan berdiskusi pada siswa dapat berlatih menggunakan pengetahuan dan gagasannya untuk menyampaikan pendapat, mempertahankan pandangannya, menyatakan setuju atau menolak pendapat orang lain dengan cara-cara yang baik (Syafi’ie 1993:38-39).

Melalui kegiatan berdiskusi, siswa akan lebih terlatih kemampuan berbicaranya baik berbicara dalam situasi formal maupun non formal. Selain itu melalui kegiatan berdiskusi diharapkan juga mampu memberikan bentuk variasi pembelajaran di kelas.

0 comments :

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | belt buckles